I Hear(t)You (2020) - Potensi Cerita Menarik Dengan Eksekusi Yang Cheesy
I Hear(t) You
Director : Annisa Meutia
Writer : Ve Handojo
Country : Indonesia
Release Date : 12 Desember 2020 (Vidio)
Niat awal saya berlangganan Vidio adalah yaa karena lagi ada promo tapi setelah itu saya pikir-pikir daripada cuman buat nonton bola dilaptop, mendingan saya cari series-series dari Vidio dah. Pas pertama buka situsnya langsung muncul banyak series unggulan karya orisinil dari Vidio seperti Perfect Love,Turn On,Get Married sampai akhirnya saya nemu Serigala Terakhir The Series yang bener-bener bisa ngehook saya. Namun ada 1 series lagi yang bikin saya tertarik untuk menulisnya dalam artikel ini, dan series itu ialah.... I Hear(t) You, sebuah series yang dibintangi oleh dua bintang muda yaitu Junior Roberts and my sweety honey, Adhisty Zara.
Jelas, saya mau nonton series ini karena adanya Zara, padahal saya gak merasa ada yang spesial dari series setelah liat sinopsis dan cuplikanny tapi tetep aja rasa pengen nonton tuh jadi bergejolak banget gegara adanya Zara. Saya jadi paham kenapa Kimo di film Ratu Ilmu Hitam maasukin Zara, mungkin itu bagian dari strategi marketing agar film lebih terlihat menjual sesuatu, karena Zara di Ratu Ilmu Hitam gak terlalu pengaruh sama alurnya njir.
Ok, back to topic. Di Episode 1 kita diperkenalkan oleh karakter Mario (Junior Roberts) yang bisa mendengar suara hati setiap orang setelah ia mengalami kecelakaan bersama mendiang ayahnya dulu. Kemampuannya itulah yang membuat ia menjadi seorang playboy disekolahnya. Nah dari awal aja udah keliatan dan bisa ditebak nih gimana dan mau kemana alur series ini dibawa tapi itu gak masalah selama kita masih bisa menikmati lantunan cerita dari seriesnya. Tapiiii... bagi saya ini tuh gak banget loh, soalnya banyak banget ketidak konsistenan dari segi penceritaan dan karakter si Mario sendiri.
Jujur saja ini masih bisa dibilang selevel dengan sinetron-sinetron Indonesia kebanyakan. Namun masalah paling fatal menurut saya adalah bagaimana cara si sutradara menyampaikan seberapa rumitnya kehidupan dari si karakter Rona (Adhisty Zara), disini pendalaman masalahnya terlalu bertele-tele yang membuat kita sebagai penonton kadang kayak merasa ini tuh ngebosenin dan cringe banget. Dan jujur aja, Zara disini tidak dalam performa terbaiknya, bahkan karakter Rona ini bisa diperankan oleh siapapun, yaa sebegitu tidak menariknya karakter Rona ini bagi saya
Junior Roberts juga belum bisa menampilkan akting terbaiknya, saya baru melihat akting Junior Roberts di film SIN (2019) tapi disitu dia cuman supporting yang porsinya sedikit jadi gak bisa nilai dari sana. Jadi saya anggap dia masih sebagai pendatang baru (yaa emang masih pendatang baru juga si). Dia harus terus mengembangkan kemampuan aktingnya lagi, jujur aja saya agak penasaran dengan karakter dia di film Geez & Ann. Yaa kita tunggu saja lah wkwkw.
Sayang banget ketika ada begitu banyak potensi cerita yang menarik untuk dikembangkan, malah seakan dibiarkan lewat sebentar dan tetap berfokus di satu tujuan, yaitu masalah kehidupan Rona. Yaa gak salah si cuman kalau ternyata Rona bisa selesai masalahnya dengan cara cuman ketemu terus marah-marah doang mah, 6-7 episode juga cukup harusnya, kan juga cuman webseries, ya kan. Dialog cheesy dengan akting yang cringe membuat saya agak kecewa dengan series ini, namun harus diakui series ini masih cukup layak untuk ditonton sebagai hiburan semata aja. Jangan berharap akan terhibur dengan cerita,akting atau sinematografinya, berharaplah sama visual dari Adhisty Zara ajaa hehe
RATE PRIBADI : 2.5/10.0
Comments
Post a Comment