Di Bawah Umur (2020) - Dua Garis Biru Versi Cheesy Yang Ihhh Amit-Amit

 DI BAWAH UMUR (2020)

Drama | Romance
Director : Emil Heradi
Writer : Sukhdev Singh,Titien Wattimena
Country : Indonesia
Release Date : 13 November 2020
IMDB : 4.9

  Awalnya saya cuman coba-coba, ternyata menyesal sudah meluangkan waktu dan berganti SIM Card Ke Telkomsel untuk berlangganan Disney Hotstar, karena dari semua film dan series lokal di Disney+, ehhhhh ya gitudeh. Kalo gak ada series Marvel juga mungkin lebih baik buat beli seblak itu duitnya, mayan bisa makan ampe gumoh.

    Di Bawah Umur dibintangi oleh Angga Yunanda dan Yoriko Angeline, film ini disutradarai oleh Emil Heradi yang berhasil di Night Bus sampai masuk nominasi Piala Citra 2017. Tapi sayangnya dengan budget yang meningkat dan kru yang berpengalaman, kualitasnya malah menurun bahkan cenderung jeblok.

    Film ini dbuka dengan adegan yang cukup mengikat dengan menjelaskan kejadian orang tua Aryo (Angga Yunanda) di masa lalu yang berdampak bagi kehidupan Aryo nantinya. Film ini memiliki hidangan utama "Edukasi Seks Remaja Dengan Dibungkus Persoalan Hamil Diluar Nikah" namun sayangnya kemasan yang membungkus hidangan ini sangatlah tidak rapih dan terkesan tidak mewakilkan apa yang akan disuguhkan. Ya, film ini bukannya mengedukasi malah meromantisasi hal-hal yang bersifat tabu tersebut karena eksekusi film ini sangatlah tidak believable, cenderung memaksakan agar alur tetap bisa bergerak.

    Development karakter juga sangatlah flat sehingga kita tidak akan diberikan ruang agar bisa masuk tentang karakter-karakter yang ada difilm ini, semuanya kayak yauda aja masuk biar rame. Impactnya ya jelas kita tidak akan bisa berempati terhadap apapun yang terjadi dengan para karakter difilm ini, bahkan sampai karakter utamanya loh. Kalau karakter utama saja tidak didevelopt dengan baik, maka hampir bisa dipastikan jika penulis gagal dalam menyampaikan alur cerita ke penonton.

    Penuturan gaya bercerita yang sebenernya sudah cukup digambarkan dengan jelas malah berantakan dengan cukup banyaknya adegan yang kayaknya kalau dihilangkan akan lebih bagus. Pemfokusan cerita juga tidak disusun dengan rapih, dengan banyaknya konflik yang ada difilm ini. Mulai dari permasalahan Lana  (Yoriko Angeline) yang dipindahkan ke Jakarta karena masalah keluarga,Hubungan Aryo dengan Kevin & Naya, Masa lalu Aryo yang menyedihkan dan masih banyak lagi. Semua itu harus dimix dalam sebuah cerita film berdurasi 90 menit, akan sangat sulit dan film ini membuktikan itu.

    Kalau Di Bawah Umur dibandingkan dengan Dua Garis Biru, ya jelas sangatlah jauh, saya juga bingung kenapa Angga Yunanda mau main difilm ini sih, tanggung jawab dia akan lebih berat loh dan akan banyak yang membandingkan kualitas dia sebagai Bima dan Aryo. Meskipun karakteristik mereka berbeda tapi tetap beban berat akan melekat buat Angga Yunanda, dan ya karakter Bima sangatlah jauh lebih membumi ketimbang Bad Boy dengan setelan ala polisi-polisi dengan jaket kulit. Chemistry Angga dan Zara di Dua Garis Biru sangat membuat saya yakin kalau mereka adalah sepasang kekasih yang saling jatuh cinta, tapi difilm Di Bawah Umur? Angga dan Yoriko benar-benar gak membuat penonton yakin kalau mereka itu saling suka, malah terkesan seperti pasangan aneh dan creepy. Ya gimana gak creepy, karakter Aryo tiap hari maen masuk-masuk kamar Lana dengan gampangnya dan si Lana bukannya takut malah seneng, ihhh gajelas.

    Tapi dari sekian banyak kekurangan film ini tetap film ini mempunyai sebuah nilai plus yang sedikit membuat saya masih mau menontonnya, sedikit. Yaitu dari segi scoring dan sinematografi, ya film ini cukup berhasil memadukan scoring dengan mood adegan juga pengambilan gambar yang rapih dan enak dilihat. Ya meskipun desain produksinya tidak secemerlang Dilan/Dua Garis Biru dalam menyampaikan cerita, tapi desain produksi difilm ini yaa terbilang cukup lah. Oiya, mungkin ada satu adegan saat Aryo dan Kevin sedang berdebat disekolah, itu kan kamera bergerak secara Arc ke dua karakter ini, adegan yang seharusnya intens dan membuat saya tegang malah bikin saya pusing dan jadi gak fokus sama obrolan mereka berdua, jadi tiba-tiba saya lihatnya mereka berantem aja. Itu kalo still mungkin akan lebih bagus, cuman ya ini opini pribadi aja



RATE PRIBADI 2.5/10

Comments