Cruella (2021) - Origin Yang Sedikit Dark Namun Masih Fun Dari Disney
Crime | Comedy
Writer : Dana Fox & Tony McNamara
Release Date : 26 May 2021 (Indonesia), 28 May 2021 (USA)
IMDB : 7.5 | Rottentomatoes : 73%
Akhirnya Disney mau dan bisa membuat film yang kelam setelah gagal di Maleficient, akhirnya mereka kembali mengeluarkan origin story dari salah satu villain terkejam dan fenomenal di Disney Universe, Cruella de Vil. Sosok antagonis yang muncul difilm 101 Dalmatians(1996) dan film ini adalah prekuel dimana akan menceritakan kisah dari Cruella, si villain paling fashionable.
Cruella menceritakan tentang seorang anak SD bernama Estella(Tipper Seifert-Cleveland) yang dirawat oleh ibunya, Catherine(Emily Beecham). Estella kecil adalah anak yang sangat nakal dan sering membuat masalah hingga akhirnya Catherine membawanya menuju London. Disana Catherine akan singgah terlebih dahulu ke Hellman Hall namun Estella kecil malah membuat kegaduhan yang membuat Catherine tewas karena jatuh dari tebing setelah diserang 3 anjing Dalmatians milik Baroness(Emma Thompson). Estella akhirnya melarikan diri menuju kolam di Regents Park dan bertemu dengan Jasper(Joel Fry) dan Horace(Paul Walter Hauser). Akhirnya Estella hidup dan tumbuh bersama dengan Jasper dan Horace sebagai pencuri namun suatu ketika ia kembali teringat mimpinya bersama ibunya untuk menjadi seorang desainer baju ternama. Hingga akhirnya ia berhasil masuk kedalam House Of Baroness, sebuah perusahaan gaun ternama milik Baroness. Disana Estella berhasil mencuri perhatian Baroness dengan berbagai gebrakan desain baju yang ia rancang hingga akhirnya ia tahu jika Baroness adalah penyebab kematian ibunya.
Cruella sebenarnya menggunakan formula ide jalan cerita yang bisa dibilang standar seperti film-film origin story/spin-off pada umumnya, namun kita akan melihat bagaimana Craig Gillespie mengeksekusi naskah dengan cukup brilian dan agak liar ditambah dengan naskah yang sudah solid dan matang dari Dana Fox dan Tony McNamara. Banyak yang bilang film ini masih banyak memiliki plot hole namun bagi saya pribadi, meskipun saya sudah mengetahui jika film ini memiliki plot hole, tetapi saya tetap enjoy menikmati suguhan Craig Gillespie yang sedang bermain-main dengan vibes yang kelam dalam menyampaikan ceritanya. Dia berani dan berhasil melakukannya juga karena dia sudah sukses difilm I, Tonya(2017). Cruella punya gaya pendekatan yang mirip-mirip sehingga Craig Gillespie tidak perlu terlalu mencari lagi soal masalah penuturan cerita.
Naskah yang biasa namun solid memang bisa menjadi sesuatu yang luar biasa ketika digarap oleh sutradara yang tepat. Pembangunan karakter disini sangatlah smooth meskipun saya merasa durasi dua jam lebih itu agak sedikit membuat draggy dari segi karakterisasinya. Sangat disayangkan karakter-karakter seperti Jasper,Horace ataupun Artie(John McCrea) tidak mendapat sorotan lebih padahal karakter mereka sangat berimpact pada jalan cerita Akibatnya adalah kita tidak bisa melihat chemistry persahabatan antara mereka dengan Estella(Emma Stone).
`Saya juga terkesan dengan bagaimana Craig Gillespie memunculkan karakter Cruella ini. Ia adalah alter ego dari Estella. Cruella yang brutal,penuh dendam dan enerjik bertemu dengan Baroness yang angkuh,narsistik dan egois.
Kekurangan dalam naskah menurut saya ada dibagian twistnya, dimana rasa-rasanya agak aneh dan canggung ketika twist itu dimunculkan. Ketika saya tahu Estella adalah anak kandung Baroness yang dibuang, saya langsung mengerenyutkan dahi dan langsung bertanya pada diri sendiri "Lah kok gua bayar 40.000 buat tau twist sinetron gini". Dan sayangnya twist itu sangat berpengaruh dalam plot, meskipun setelah alur berjalan twist itu bisa dimaafkan tapi tetap saja saya masih tidak bisa memaafkan bagaimana cara film ini mengeluarkan twist itu tanpa planting yang kuat. Adegan percakapan Estella dan Baroness soal kalung juga saat si penjaga Baroness melepaskan Estella kecil serasa tidak memperkuat twist tersebut.
`Visual difilm ini sangatlah menawan. Sinematografi dengan tone warna yang dark namun tetap eye-catching sampai dengan shot-shot cantik nan variatif yang semakin menambah kesan indah dari film Cruella. Untuk soal editing juga patut diacungi jempol karena perpindahan tiap shotnya cukup rapih sehingga efeknya adalah mood yang sudah dibangun tetap konsisten terjaga hingga akhir film. Visual efek film ini lumayan rapih meskipun masih ada beberapa bagian yang masih kurang halus hasilnya.
Pertarungan fashion diantara mereka juga sangat powerfull. Cruella memiliki gaya fashion yang mendobrak standar dengan gaya punk-rock ala 70an sedangkan Baroness memiliki gaya fashion yang elegen,anggun namun kuno. Penonton seperti diberikan hadiah keindahan dari divisi wardrobe dengan disuguhkan berbagai macam variasi gaun yang sangat-sangat cantik, pokoknya kalau soal makeup,hair dan wardrobe difilm ini wajib banget masuk nominasi Oscar.
Scoring dan musik juga menonjol difilm ini. Pemilihan treatment adegan diiringi musik juga cukup epic disini, tidak ada kesan cringe dan memaksa sama sekali.
Jika kalian ingin membandingkan Cruella dengan Harley Quinn atau Joker sebagai sebuah origin, saya rasa agaknya masih terlalu dini untuk menempatkan Cruella sejajar dengan 2 film tersebut. Tapi poin positifnya adalah Disney yang berani membuat sebuah film yang gak nanggung-nanggung darknya meskipun masih kurang sedepresif Joker dan gak sebrutal Harley Quinn. Yaaa, masih ada sentuhan Disneynya lah. Film ini juga tidak menjelaskan asal-usul bagaimana Cruella bisa sekejam itu menguliti puluhan anak anjing untuk dijadikan mantel gaun difilm 101 Dalmatians dulu, karena kita difilm ini hanya diperlihatkan Cruella yang dendam terhadap Baroness dan juga cita-cita dia untuk menjadi desainer ternama.
RATE PRIBADI 9.2/10
Comments
Post a Comment